Media Republika bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menggelar Festival Hijriah 1 Muharram yang diadakan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (19/7/2023) malam.
Salah satu pengusaha Indonesia, Singgih Baskoro turut hadir dalam acara tersebut. Singgih sangat terkesan dan mengapresiasi pertunjukan seni budaya dan tari yang ditampilkan langsung oleh para penari dari Xinjiang, China.
“Pertunjukan seni budaya dari Xinjiang ini, khususnya untuk kaum muslim di negara China ini, saya termasuk yang apresiasi dan kaget karena kultur China negara sosialis-komunis yang kita pikir tidak ada agama, disitu justru ada toleransi nya amat sangat dihargai,” ujar Singgih kepada wartawan.
“Ternyata setelah dilihat di peta, posisi provinsi Xinjiang dan Uighur ini ditengah antara enam negara. Maka saya lihat ini kaya ada India nya, ternyata dekat juga dengan Pakistan, Khazakhstan, dan beberapa negara lainnya,” imbuhnya.
Menurutnya, tidak heran bahwa ini mencerminkan polarisasi enam negara menjadi satu di China ini. Ia juga menilai bahwa Beijing mentoleransi semua agama dan memfasilitasi semuanya.
“Ternyata negara China ini mempunyai demokrasi yang bisa kita pelajari. Saya melihat dari sisi agama dan budaya, mereka sangat mentolerir kebebasan dari kultur ini,” kata Singgih.
(Daffa)