JAKARTA – Word Peace Organization (WPO) Gelar Malam Anugerah Tahunan “The World Peace Award 2023” KGPH Adipati Dipokusumo dari Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dalam hal ini hadir sebagai representatif Sri Chinmoy di Indonesia mewakili menerima penghargaan yang juga diberikan kepada tokoh – tokoh nasional seperti Bapak Proklamator kita Ir.Sorkarno , Presiden Jokowi, Prof Haryono Suyono, Gubernur Sulawesi Tengah, Bupati Gowa dan tokoh internasional terkemuka yang telah berupaya mendorong perdamaian dunia seperti Nelson Mandela dan Sri Chinmoy, Minggu (27/08/2023) di Puri Agung Sahid Jaya Hotel Jakarta.
KGPH Adipati Dipokusumo yang hadir bersama KRAy Febri Hapsari Dipokusumo yang juga sebagai representatif Sri Chinmoy Oneness Home Peace Run di Indonesia mewakili Sri Chinmoy seorang tokoh perdamaian dunia untuk menerima penghargaan Life Time Achievement World Peace Award 2023. Sri Chinmoy telah mendedikasikan dirinya untuk Perdamaian dunia dengan salahsatu programnya yang mendunia yaitu Peace Run yang terus berjalan sampai hari ini diseluruh penjuru dunia. Program perdamaian yang menjangkau berbagai kalangan dengan berlari membawa obor perdamaian ini pernah di terima Presiden Habibi di Istana Negara dan berkunjung ke berbagai negara dan Obor perdamaian yang dibawa berkeliling dunia ini telah juga dibawa oleh banyak tokoh besar dunia.
KGPH Adipati Dipokusumo mengatakan sejarah pertemuannya dengan Sri Chinmoy diawali sejak tahun 2003 dimana Sri Chinmoy dan tim Peace Run dari berbagai negara berkunjung ke Karaton Surakarta Hadiningrat bersama Prof Haryono Suyono dengan membawa misi perdamaian hingga terjalin hubungan baik hingga saat ini. Ketika disinggung tentang kehadiran momentum perdamaian semacam ini KGPH Adipati Dipokusumo mengatakan bahwa Indonesia telah memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika dan Ideologi Pancasila dan lebih dijelaskan lagi dalam pembukaan alinea keempat Pembukaan undang-undang Dasar 1945 yaitu peran Indonesia yang paling diharapkan “Bahkan kata Bhineka Tunggal Ika itu pernah dicalonkan menjadi suatu teks headline atau suatu simbol dari Hari Perdamaian Dunia ketika menjelang tanggal 21 September lalu yang masih terus diperjuangkan” sambungnya
KGPH Adipati Dipokusumo menambahkan bahwa,
“Bangsa Indonesia dengan memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika seyogyanya harus memahami realitas yang ada sebagai satu peninggalan leluhur bangsa kita dalam bentuk versi budaya kekinian yang tidak meninggalkan akar budaya aslinya”.
Kita menghormati status negara lain dalam bentuk toleransi sehingga apa yang menjadi suatu perbedaan di Indonesia merupakan suatu kekayaan baik di bidang budaya, agama, suku, ras dan golongan yang memang beragam adanya” ucapnya.
Penghargaan Life Time Achievment dari World Peace Organization kepada Sri Chinmoy ini disambut baik oleh seluruh anggota Sri Chinmoy Oneness Home Peace Run dari berbagai negara yang kebetulan pada 27 Agustus 2023 ini sedang berkumpul di Headquarter di New York untuk peringatan Hari Lahir Sri Chinmoy yang bertepatan dengan diterimanya penghargaan tersebut.
(Daffa)